CATATAN PERJALANAN GUNUNG GUNTUR

Tahun 2020 akhir yang bergumam atau awal yang tak pasti, kita melangkah dari ketidak pastian dan abu-abu,
melepas penatnya hidup, langkah pecundang atau keniscayaan pada kerinduan; rindu akan keheningan, senja, kabut dan rimba.
langkah hati ini kembali pada awal terlahirnya cinta; Guntung Guntur.

Perjalanan dimulai dari Pool Bus di Kawasan Pondok Cabe-Ciputat, sebut saja Primajasa, khusus melayani rute Bandung, Garut, Tasikmalaya. selain jarak yang menjadi pilhan karena paling dekat dengan PULANG; juga karena pelayanan, armada yang nyaman dan harga yang tidak terlalu membungbung tinggi bisa dibilang standar, range harga ke Kabupaten yang terkenal dodol dan kambingnya ini antara 52K (ekoAc) - 60K (excAc)*, Maksimal jam pemberangkatan dari Pool adalah 22.00 WIB cocok untuk pengelana yang masih berkutat dengan urusan Gengsi, pola hidup kaum urban yang masih terjerembab dalam pribahasa "Tak Kerja Maka Tak Makan"; AKU.
Masjid di Terminal SPBU Tanjung Garut
Bus pun tiba di Kabupaten Garut saat menjelang Panggilan Adzan Subuh berkumandang,sayup-sayup Takhrim terdengar disurau sekitar terminal yang saling bersautan, seakan tersirat; menampar hati akulah hambaNya yang tak taat dan bergelimang dosa. Kenapa tidak setiap waktu tubuh ini menghadapNya bukan hanya saat gundah dan bosan akan rutinitas mengumpul dosa, maklum saat ini bekerja ditempat yang dipandang sebelah mata, namun masih selalu mencari pembenaran akan dosa. 

Selepas subuh langkah kaki meneruskan jejaknya, tepat di depan terminal SPBU Tanjung setia berjejer para Mamang** yang menunggu para pendaki, menawarkan jasanya mengantarkan ke basecamp guntur, rizki di waktu subuh untuk anak dan istri si Mamang, tak banyak yang perlu dibayar untuk jasanya cukup 25K dengan sangat senang hati si Mamang mengantarkan sembari sedikit bercerita perihal Guntur, Pendaki dan Syukur. 
Basecamp Gunung Guntur
Tidak lama sekitar 10 menit sudah sampai ditempat tujuan; Basecamp Guntur, ucapan terimakasih dan tawaran mampir kerumah mamang jadi senyuman pertama dipagi hari di kaki Gunung Guntur. Sudah banyak kelompok pendaki lain yang tiba, tegur sapa jadi ciri khas para pendaki sekaligus awal dari cerita pertemanan, beberapa beruntung bisa melanjutkan ke Pernikahan, beberapa lagi hanya jadi cerita yang selalu indah dikenang. ajakan gabung pun selalu jadi tema utama, maklum pendakian kali ini hanya sendiri, bukan uji nyali tapi tentang rasa rindu meyeruput kopi hitam diatas samudera awan, rindu menatap siluet senja yang begitu damai saat surya redup dalam keheningan dan rindu kala mensyukuri dan menikmati keaguangan lukisan ciptaanNya.

Ramah dan wejangan dari Volunter jadi awal pendakian kali ini, tidak ada kewajiban pembayaran SIMAKSI disini hanya disediakan kotak tabungan akhirat; amal jariyah, sungguh bijak para pengurusnya karena tidak terlalu mengkomersilkan Guntur malah memberikan jalan yang sangat baik sekaligus mengingatkan para pendaki akan hal ketidak kekalannya kita; Pergi untuk pulang dan pulang untuk pergi.

Gunung Guntur sendiri merupakan gunung yang sangat aktif di pulau jawa pada era tahun 1800an, tercatat sudah 23 kali meletus pada periode tersebut***. memiliki ketinggian 2.246 mdpl menjadikan gunung ini tidak terlalu tinggi dibandingkan gunung lainnya di Jawa Barat, Namun bukan jadi alasan mendaki gunung guntur dengan persiapan seadanya, karena kita tidak tahu kehendakNya disana; alam selalu misterius namun romantis, Hujan, Badai, Longsor hal yang bisa terjadi dan mati adalah PASTI.

Terlalu prontol kala berprinsip "mendaki gunung sama dengan siap MATI" menampiknya pun tak sesuai hati, karena kenyataanya ketika kita dirimba belantara gunung, tanpa kematangan jiwa dan kelengkapan alat dan logistik bisa dipastikan MATI, kecuali takdirNya berkehendak lain.
Pos 1 Gunung Guntur
Menanjak menyusuri jalur yang cukup luas, sepertinya kaki gunung guntur cukup lama tereksploitasi, terlihat jelas congkak dan sombong bekas mesin penghancur alam; bersyukur makin lapuk lebur termakan usia. tak cukup lama aksara POS 1 terpampang jelas terpaku dipohon gagah nan elok. berjejer warung sepanjang pos 1 yang berarti guntur membawa berkah bagi warga kaki guntur, semoga pemanfaatannya tetap mengutamakan ke asrian dan kelestarian flora dan fauna guntur. 
Pos Jaga Gunung Guntur yang berada di Pos 1
dibalik jejeran warung tersembunyi ke eksotisan guntur; Curug; jernih dan segar, bidadari yang memberi sumber kehidupan. jalur pendakian yang semakin menanjak, batu alam yang bergelut dengan gerusan air hujan jadi idaman tapak kaki. keringat jadi teman bicara; kau bahagia aku terbuang, selain mengobati rindu kegiatan mendaki gunung pun menjadi ajang wujud syukur kepadaNya, menjaga kesehatan tubuh titipanNya hal yang sangat dianjurkan Agama Bukan. 
Air Terjun di Kawasan Gunung Guntur
2 jam berlalu, langkah demi langkah jalanan setapak dilalui dan akhirnya bermuara disebuah Bangunan Semi permanen, tertulis Volunteer Guntur; cukup besar bila dibandingkan letak ketinggiannya, tersedia Musholla, Lapak aksesoris, lapak penyewaan alat camping, toilet dan akses air bersih yang cukup. POS 3!, para pendaki berkata, atau tempat teratas yang diijinkan mendirikan tenda. disini Para pendaki diwajibkan melakukan registrasi ulang dan menitipkan tanda pengenal.
Pos 3 Gunung Guntur
Pemandangan Kota Garut jadi hal lazim disini, cukup ramai pijar lampu ketika malam datang dengan background deretan gunung lainnya; Papandayan, Cikuray jadi view utamanya.laksana lukisan semuanya terasa sejuk dipandang, kicau burung, hembusan angin, kabut dan gerimis menjadi pelengkap keindahannya. Tepat dibelakang begitu angkuh namun elok, Puncak Guntur. seolah berbisik; peluk aku, cumbu aku rawat aku. 
Pemandangan Kota Garut dari Gunung Guntur
Malam yang hangat, terbangun oleh sorak pendaki yang ku pikir tidak menghargai alam yang tenang, kicau binatang malam merdunya hilang karena sifat arogan manusia; yang mengaku pecinta alam namun tidak bercinta dengannya. ada pepatah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung; namun mulai pudar tergerus jaman dan teknologi.
Sunrise Gunung Guntur
Pagi datang; sang pajar mulai menampakan cahayanya, hamparan mega berkilau indah menjadi tenaga dan penyemangat baru. tapak kaki selangkah demi selangkah menuju puncak Guntur, begitu berbatu begitu mirip Mahameru, 3 jam berlalu langkah pun berhenti disebuah tugu, tertulis "Titik GPS Gunung Guntur", Apakah ini puncak? jelas bukan, karena tepat dibelakang tugu, termenung puncak guntur lainnya, jarang sekali pendaki mencumbunya jelas dari jejak mayoritas berhenti di Tugu. yah terdapat 4 puncak guntur.
Titik GPS Gunung Guntur
Semoga Guntur makin terjaga kedamaiannya, Paea pendaki makin banyak yang peduli keindahannya.
Latest
Previous
Next Post »